LANGITJAMBI, TEBO, _Kematian tragis seorang anak Suku Anak Dalam (SAD) di Tebo Ilir, Kabupaten tebo, telah memicu kemarahan dan menyoroti masalah ketidakadilan.
Seorang anak SAD tewas akibat kekerasan setelah diduga melakukan pencurian berondolan sawit.
Kedua korban adalah anak SAD, satunya meninggal dan yang satunya selamat. Diduga tersangka awal adalah dua orang yang telah ditangkap, namun diduga ada pelaku lain yang terlibat, termasuk oknum Koperasi Lestari.
Kejadian ini terjadi sudah beberapa bulan yang lalu di kecamatan Tebo Ilir, kabupaten tebo propinsi jambi.
Pemukulan brutal terjadi di dekat jembatan Sungai Kemang.
Diduga, kekerasan ini dipicu oleh tuduhan pencurian berondolan sawit. Beberapa saksi mata mengindikasikan adanya keterlibatan pengurus koperasi dan penyediaan fasilitas oleh PT Makin.
Awal Mula: Sosialisasi yang dihadiri oleh warga petani, petugas keamanan PT Makin, aparat kepolisian, Pemerintah Desa, pemerintah kecamatan, PT SKU, dan Koramil Sungai Bengkal.
Dua anak SAD melintas saat sosialisasi didepan kantor PT makin PHK, masa langsung membubarkan diri kemudian dikejar oleh massa, dan dipukuli secara brutal.
Saksi mata mengklaim adanya dugaan keterlibatan masyarakat dan security PT Makin, serta dugaan keterlibatan pengurus Koperasi Lestari. Tongkat rotan diduga disiapkan oleh PT Makin atas perintah manajer.
Setelah korban terkapar tidak berdaya, massa membubarkan diri. Saksi mata menyatakan bahwa pembubaran massa tersebut bukan atas instruksi dari Pj Kepala Desa Betung Berdarah Timur ujarnya.
Saat konfrensi press di mapolda jambi. Polisi menyerukan pelaku yang masih bebas untuk menyerahkan diri dan berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh.
Tragedi ini menuntut penegakan hukum yang transparan dan akuntabel untuk mengungkap seluruh jaringan pelaku dan motif di balik kejadian.
Perlindungan bagi masyarakat adat harus dipastikan untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.*** (Tim)