LANGITJAMBI, BUNGO, _ Aktifitas gudang dalam Kota Muara Bungo tidak saja meresahkan namun juga menjadi penyebab kerusakan jalan, kemacetan, kecelakaan, serta mengganggu keindahan dan kenyamanan kota karena armada yang di gunakan adalah kendaraan Truck.
Kendatipun demikian aksi pembiaran terus berlanjut seolah olah tidak ada larangan gudang dan Truck dalam kota ,padahal pemerintah Kabupaten Bungo sejak puluhan tahun yang lalu melarang adanya gudang dalam kota dan melarang Truck masuk kota.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bungo melokalisasikan tata ruang kota bahwa kawasan pergudangan adalah di kawasan Sukarame Jalan Lingkar Dusun Sungai Mengkuang , sedangkan arah Jambi lokasi nya di area Kelurahan Manggis.
Meskipun demikian, masih saja ada banyak gudang-gudang didalam kota. Seperti salah satu Gudang sembako dijalan Bukit Telogo atau jalan Bangko lama, tepat disebelah penjahit Daus Taylor, aktivitas bongkar muat menggunakan truck disebut sangat mengganggu.
Alpa, salah satu pengguna jalan menyebutkan kalau truck truck yang melakukan bongkar muat digudang tersebut sangat membahayakan, serta mengganggu pengguna jalan lainya.
“Ya. Truck bongkar muat digudang sangat mengganggu, truck diparkir dikiri kanan jalan, kadang juga sudah dibahu jalan, hal itu sangat mengganggu dan sangat membahayakan pengguna jalan yang lain”. Ujar Alpa (Selasa, 26/08/2025)
Hal senada juga dikatakan oleh Tirta, warga sekitar, Tirta menyebutkan kalau aktivitas bongkar muat barang gudang tersebut dilakukan di siang hari dimana jalan sedang ramai, apalagi pada jam kantor dan jam pulang sekolah. “Tirta
Inikan dekat denga SMA 1, selain anak sekolah jalan belakang samsat inikan termasuk jalan paling ramai, truk bongkar muat berjejer kiri kanan jalan oada siang hari, kan sangat mengganggu”. Sebut Tirta”
“Kami berharap Dinas terkait dan Sat pol PP, Dinas Perjuangan serta Dinas PTSP untuk menindak gudang sebelah Daus Taylor ini. Kepda Dinas PTSP (Perizinan) sebelum memberi izin tolong dilihat dulu situasi tempat. Selain mengganggu aktivitas jalan, gudang tengah kota seperti ini juga merusak pemandangan”. Lanjut Tirta**”