Kompi TKR Muara Bungo Untuk Kompi II Yon Tanah Minyak Jambi Tahun 1947 “Hilangnya Letnan II Lebai Hasan”.
LANGITJAMBI, BUNGO_ Maklumat Presiden RI tgl 5 Oktober 1945 maka BKR di bentuk menjadi TKR, atas perintah Komandan TKR Jambi Letkol Abundjani maka di tunjuk M. Thaib ry RH untuk membentumembentukk TKR muara bungo dan di muara Tebo di tunjuk Ramli Umar dan keduanya di berikan pangkat Kapten, maka kapten Ramli Umar dan kapten M. Thaib RH mengumpul semua Pewira Bintara didikan Jepang tahun 1943 yang ada di bungo dan tebo untuk menyusun unsur dari TKR di muara bungo dan muara tebo dengan susunan pimpinan dan staf sebagai berikut:
I. KOMPI TKR muara bungo adalah:
1. Letnan I Lebai Hasan sebagai Komandan kompi TKR muara bungo
2. Letmud Dahlan Hamzah sebagai Komandan seksi I
3. Letmud Husin Thalib sebagai komandan seksi II
3. Letmud M.Yusuf Lakaf sebagai Komandan Seksi III
4. Letmud Hoesin Saad sebagai Komandan Polisi Tentara/PT Seksi IV bungo-Tebo
5. Serma Ibrahim Syamsir sebagai wakil Komandan PT Seksi IV bungo tebo
6. Sersan Harun Saleh sebagai staf PT seksi IV Bungo tebo
7. Serma Ramli Taher sebagai Bintara pelatih
8. Serma Kandung sebagai tata usaha
9. Serma Husin Hasan sebagai bagian keuangan
10. Sersan Rd Ramadan sebagai sekretaris/adm
11. Sersan Ahmad Taam sebagai kurir
II. KOMPI TKR muara tebo sebagai berikut:
1. Kapten Sulaiman Efendi sebagai komandan TKR
2. Letnan I Somad Gerak sebagai wakil komandan TKR
3. Letmud Bahman Thaib sebagai Komandan seksi I
4. Letmud Ismail sebagai Komandan seksi II
5. Letmud M Syukur Pidin sebagai komandan seksi III
6. Serma khaidir Saad sebagai staf kompi TKR
7. Sersan Zaini gafur staf kompi TKR.
Setelah terbentuknya TKR muara bungo dan muara tebo kapten Ramli Umar di tarik ke markas umum TKR Jambi sedangkan kapten M. Thaib RH di tugaskan ke kompi TKR Kuala tungkal, mereka berdua tesebut adalah bekas dari komandan BKR muara bungo dan komandan BKR muara tebo yg telah melebur menjadi TKR.
Pada tgl 25 Januari 1946 TKR (Tentara Keamanan Rakyat) berubah nama menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia), wilayah muara bungo ditetapkan sebagai kompi III batalyon III, maka di Angkatlah sebagai komandan kompi III TRI muara bungo yg pertama adalah Letnan I Lebai Hasan.
Pada tahun 1947 dalam menghadapi agresi Belanda pertama, di Jambi sangat kekurangan anggota pasukan TRI, maka ditugas kepada kapten Ramli Umar untuk membentuk kompi istimewa tanah minyak yang akan berkedudukan di tempino dan bayung lincir, maka dari muara bungo dikirim lah perwira dan Bintara tamtama untuk bergabung di kompi II yon tanah minyak sebanyak 100 Bintara/tamtama dengan 3 orang Pewira yaitu;
– Kapten Ramli Umar,
– Letnan I Said Abdullah
– Letnan I Lebai Hasan.
100 orang anggota Kompi istimewa dari muara bungo tersebut dilepas dari lapangan semagor muara bungo dalam upacara resmi dan meriah oleh masyarakat dan semua anggota pasukan TRI muara bungo, maka tercatat muara bungo waktu itu paling banyak menyumbangkan anggotanya utk membentuk kekuatan TRI di Jambi.
Maka mereka yg telah bergabung di kesatuan kompi II yon tanah minyak sejak tahun 1947 ini terus berjuang dan berkifrah di Jambi sampai agresi Belanda ke II tahun 1949 hingga penyerahan kedaulatan RI pada akhir Desember 1949.
Pada waktu agresi Belanda ke II tahun 1948, perwira dari TRI yg bergabung kedalaman kompi istimewa tanah minyak tersebut maka terpilih Act Letnan I Ramli Umar sebagai Komandan kompi II, letnan II Said Abdullah sebagai wakil komandan kompi dan letnan II Lebai Hasan sebagai komandan Pleton I. (Penurunan pangkat 1 tingkat berlaku karena kebijakan Re-Ra tahun 1948)
Kompi istimewa tanah minyak ini bertugas menjaga batas Demarkasi antara wilayah Republik dengan batas crease fire Belanda di bayung lincir, pada waktu pertempuran tersebut lah komandan pleton I kompi tanah minyak yaitu letnan II Lebai Hasan hilang bersama beberapa orang anak buah nya yaitu: Husin Arifin, Nawawi Rantau Duku, Hasan Turib dll serta anggota keluarganya.
Setelah penyerahan kedaulatan pada tahun 1949, Pemerintah berusaha mencari mereka, bebrapa kali orang mengaku sebagai letnan II Lebai Hasan, tetapi ketika di identifikasi ternyata bukan beliau dan sampai saat ini letnan II Lebai Hasan dkk serta keluarganya tidak diketahui keberadaannya.
Foto dokumen:
Letnan I Lebai Hasan Komandan Kompi TKR muara bungo 1945-1946.
Letnan I Lebai Hasan Komandan Kompi III TRI muara bungo 1946-1947.
Letnan I/ Letnan II Lebai Hasan (berlaku penurunan pangkat kebijakan Re-Ra 1948) komandan Pleton I Kompi II istimewa batalyon Tanah minyak Jambi berkedudukan di bayung lincir tahun 1947-1949.
Sumber: sejarah perjuangan rakyat bungo tebo 1945-1949
dan sejarah strategis perjuangan TNI daerah Jambi.












